Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang diwujudkan dengan suatu kehidupan beragama, memberikan landasan yang paling penting untuk membentuk kehidupan bernegara. Ajaran-ajaran agama yang sangat luhur merupakan faktor kunci kesuksesan dalam membentuk sistem kenegaraan di Indonesia. Sebagai contoh adalah ajaran tentang keikhlasan dan tanggung jawab. Ikhlas adalah unsur yang penting dalam membentuk suatu sistem yang mandiri. Dan orang-orang yang bertanggung jawab adalah orang yang bermanfaat bagi sistem masyarakat, atau sistem Pancasila, atau sistem apapun juga. Sebaliknya orang-orang yang tidak bertanggung jawab cenderung merusak sistem di manapun dia berada
Berketuhanan adalah hal yang asasi dan merupakan hak asasi manusia yang paling utama. Berketuhanan adalah urusan hati, yang menyangkut hubungan pribadi antara manusia dengan Penciptanya, sehingga manusia lain tak bisa dan tak berhak mencampuri. Orang yang bertentangan dengan Sila 2 bisa diberi sanksi sebagai “penjahat”, orang yang bertentangan dengan Sila 3 bisa diberi sanksi sebagai “pengkhianat”, tetapi orang yang tidak beriman hanya Tuhan yang bisa memberi sanksi.
Oleh karena itu, negara tidaklah bisa mencampuri urusan agama, tetapi berkewajiban memfasilitasi agar agama bisa bertumbuh kembang dengan baik. Negara melindungi agama atau kepercayaan apapun, selama tidak mengganggu kehidupan beragama dan bernegara yang seharusnya, yaitu kerukunan bersama, saling menghormati, dan tidak ada pemaksaan.
-----------------------------------------------------------
Artikel terkait: Sila 1: Hubungan Dengan Sila Lainnya
Sub Artikel:
-----------------------------------------------------------
* 0 komentar:
Posting Komentar