Salah satu keutamaan ajaran agama dalam hal hidup bermasyarakat adalah keikhlasan. Nilai dari suatu perbuatan sangat tergantung dari kadar keikhlasannya, yang diwujudkan dalam bentuk niat. Niat yang tidak tulus atau kurang ikhlas pasti akan mengurangi bobot dari suatu perbuatan. Dan ketidak ikhlasan ini cepat atau lambat pasti akan muncul ke permukaan.
Ikhlas adalah unsur yang penting dalam membentuk suatu sistem. Hal ini dapat dilihat dalam simulasi pengkondisian take and give dibawah ini:
Seandainya semua orang hanya mau memberi bila dia menerima terlebih dahulu, maka lama kelamaan mereka akan saling menunggu, dan akhirnya tidak ada lagi orang yang mau memberi, sehingga tidak ada lagi orang yang menerima. Akibatnya sistem yang berjalan di masyarakat akan berhenti, dan akhirnya lumpuh.
sebaliknya,
Jika semua orang ikhlas memberi tanpa pamrih untuk menerima kembali, maka pada akhirnya semua orang pasti akan menerima, biarpun mungkin mereka menerima bukan langsung dari orang yang telah mereka beri. Dengan demikian maka sistem yang berjalan di masyarakat akan hidup dan bekerja dengan baik, sehingga semua orang akan terakomodasi dengan baik.
Tentu saja ilustrasi di atas adalah kondisi yang ekstrem, dan mungkin tidak akan pernah terjadi di kehidupan nyata. Akan tetapi ilustrasi di atas adalah cukup untuk menggambarkan pentingnya keikhlasan dalam berbuat sesuatu.
Dalam kehidupan yang nyata diperlukan suatu kesadaran tentang keseimbangan antara keikhlasan dengan pamrih. Dalam beberapa hal, keikhlasan sangat diutamakan, tetapi dalam beberapa hal yang lain pamrih memang dibutuhkan. Sebagai contoh adalah dalam hal pekerjaan, pamrih, atau dalam hal ini uang, memang dibutuhkan sebagai suatu aturan main. Karena memang dalam kenyataannya, uang membuat dunia berputar.
Akan tetapi bagaimanapun juga, dalam banyak hal ikhlas jauh lebih bermanfaat, baik untuk dunia maupun akhirat. Ikhlas akan menumbuh suburkan sifat-sifat yang baik, seperti: jujur, adil, setia, empati, dan sifat-sifat baik lainnya. Sebaliknya, ketidak ikhlasan akan menumbuh suburkan sifat-sifat yang tidak baik, seperti: munafik, iri dengki, khianat, dan seterusnya. Jika masyarakat dipenuhi sifat-sifat baik, pasti kehidupan akan semakin membaik. Dan sebaliknya, jika masyarakat dipenuhi sifat-sifat yang kurang baik, niscaya kehidupan akan menjadi semakin memburuk dan sulit.
Akan tetapi bagaimanapun juga, dalam banyak hal ikhlas jauh lebih bermanfaat, baik untuk dunia maupun akhirat. Ikhlas akan menumbuh suburkan sifat-sifat yang baik, seperti: jujur, adil, setia, empati, dan sifat-sifat baik lainnya. Sebaliknya, ketidak ikhlasan akan menumbuh suburkan sifat-sifat yang tidak baik, seperti: munafik, iri dengki, khianat, dan seterusnya. Jika masyarakat dipenuhi sifat-sifat baik, pasti kehidupan akan semakin membaik. Dan sebaliknya, jika masyarakat dipenuhi sifat-sifat yang kurang baik, niscaya kehidupan akan menjadi semakin memburuk dan sulit.
Manfaat dari ikhlas sangatlah banyak >>
Pancasila sila 1.
* 0 komentar:
Posting Komentar