Manfaat Ikhlas

Lillahi ta'ala
Inilah dasar dari ajaran agama tentang keikhlasan, yang artinya kurang lebih adalah "hanya karena Allah semata". Cukuplah Tuhan yang akan memberi balasan, dan tidak mengharapkan balasan dari manusia. Pada beberapa orang, balasan dari manusia adalah benar-benar dihindari, karena keyakinan bahwa itu akan mengurangi balasan dari Tuhan, sedangkan balasan dari Tuhan tak ternilai besarnya.

Dan jika Tuhan meridhoi maka balasan tersebut tidaklah menunggu lama sampai di akhirat kelak, tapi juga akan diberikan langsung secara instant pada saat perbuatan baik dilakukan. Yaitu dengan dianugerahkannya perasaan senang dan kepuasan batin dalam berbuat kebaikan. Dan juga dengan diberinya kesadaran bahwa kekurang ikhlasan atau adanya pamrih akan menghilangkan kenikmatan tersebut, atau bahkan mendatangkan adzabNya.

Selain manfaat di atas atau manfaat lain dari ikhlas, ada satu manfaat penting lain dari ikhlas, yaitu kemandirian. Mandiri adalah suatu nilai yang sangat dihargai di masyarakat. Akan tetapi kemandirian yang umum adalah kemandirian lahiriah dan fikir. Artinya bahwa seseorang tidak terlalu tergantung lagi kepada orang lain dalam hal lahiriah maupun fikir.

Ikhlas akan membawa seseorang jauh melewati kemandirian secara lahiriah maupun fikir. Ikhlas akan membawa seseorang menuju ke kemandirian batin. Yaitu bahwa seseorang tidaklah batinnya tergantung kepada orang lain, ataupun barang tertentu. Tidak membutuhkan pujian orang lain untuk menyenangkan hatinya. Bahwa semua kelebihan yang diberikan Tuhan adalah untuk disyukuri dan digunakan sebanyak-banyaknya untuk mencari ridhoNya. Bukan untuk dibanggakan atau bahkan disombongkan agar mendapat pujian, atau pengakuan, atau penghormatan, atau apapun reaksi yang diharapkan dari orang lain untuk memuaskan hatinya.

Bagi orang yang ikhlas, maka kebahagiaan batin datangnya hanyalah dari Tuhan semata, dan kemandirian batin terhadap hal lain adalah mutlak adanya. Bahkan segala macam caci maki fitnah hinaan tidaklah membekas sama sekali bagi orang-orang yang sudah dianugerahi kemandirian batin. Orang-orang ini akan selalu diberkahi perasaan berlimpah dan kedamaian batin olehNya.

Kemandirian batin adalah hal penting yang harus dicari >>

Pancasila sila 1

Intermezzo: Eksistensi Kebahagiaan

* 0 komentar:

*
TOLERANSI VS TENGGANG RASA
Toleransi dan tenggang rasa mempunyai arti yang mirip. Akan tetapi dalam penggunaannya timbul pergeseran arti, sehingga kurang lebih menjadi seperti berikut: Toleransi adalah cara kita menjaga perasaan kita terhadap perbuatan orang lain. Tenggang rasa adalah cara kita menjaga perasaan orang lain terhadap perbuatan kita.



MENJAGA TRANSPARANSI DAN KOMUNIKASI
Menjaga transparansi dan komunikasi adalah penting sekali untuk mencegah dan mengantisipasi hal-hal yang bisa merugikan antara dua belah pihak.
Baca selengkapnya >>

Hikmat dan Kebijaksanaan mempunyai arti yang hampir sama, Hikmat lebih ke arah ketinggian level batin, sedangkan Bijaksana lebih ke arah ketinggian level berpikir. Hikmat dapat diartikan sebagai wawasan dan kemampuan untuk menalar jauh ke depan melampaui alam kehidupan di dunia saja. Orang yang berhikmat memandang kehidupan dunia adalah satu kesatuan dengan kehidupan di akhirat kelak. Mereka memahami betul hakekat dari baik dan buruk, sehingga mereka tidak akan mengeksploitasi kehidupan dunia tanpa memikirkan akibatnya kelak di akhirat.

Bijaksana adalah wawasan dan kemampuan untuk berpikir jauh ke depan di dunia ini. Orang yang bijaksana mampu menganalisa akibat suatu tindakan, manfaat dan mudharatnya bagi orang lain (bangsa, masyarakat) maupun bagi diri mereka sendiri, tidak hanya jangka pendek, tetapi juga jangka menengah, dan jangka panjang bahkan sesudah mereka tidak hidup di dunia ini lagi.

Dengan kata lain para pemimpin, termasuk didalamnya adalah para wakil rakyat, haruslah orang-orang yang bermoral, berilmu pengetahuan tinggi, dan punya wawasan intelektual yang lengkap. Para pemimpin dan wakil rakyat harus orang-orang pilihan yang terbaik dari yang diwakilinya. Mereka harus memiliki Hikmat Kebijaksanaan yang lebih unggul dari yang diwakili.

Pada dasarnya, seluruh nilai-nilai luhur yang dikandung Pancasila adalah termasuk di dalam Hikmat Kebijaksanaan ini. Nilai-nilai luhur itu adalah: nilai-nilai luhur agama di Sila 1, nilai-nilai luhur kemanusiaan di Sila 2, nilai-nilai pentingnya persatuan di Sila 3, nilai-nilai keutamaan dari demokrasi kerakyatan di Sila 4, dan pemahaman tentang keadilan sosial sebagai tujuan akhir dan pedoman arah bagi sila-sila sebelumnya di Sila 5.