Satpam dan sampah

Ini hanya sedikit usulan saja.

Satpam mempunyai peran penting dalam menjaga dan menciptakan lingkungan yang aman. Jika tidak ada mereka, maka biasanya akan muncul preman-preman, dan juga penjahat musiman.

Masalahnya tugas satpam biasanya cenderung membosankan. Karena itu tak jarang akhirnya mereka menjadi lalai dan bermalas-malasan. Dan menjadi rajin lagi sesudah terlanjur terjadi tindak kejahatan.

Nah agar kerja mereka menjadi lebih variatif dan tidak membosankan, ada baiknya jika tugas mereka diperluas. Bukan hanya menjaga keamanan, tetaph menjaga kenyamanan. Keamanan adalah termasuk di dalam kenyamanan, dan juga ada satu hal lagi yang cukup penting di kenyamanan yaitu kebersihan. Sering terlihat lingkungan di sekitar lokasi kerja satpam kotor banyak berserakan sampah tetapi mereka (para satpam) diam saja sepertinya tidak peduli. Mungkin mereka menganggap itu adalah tugas cleaning service, bukan tugas mereka.

Biasanya tugas cleaning service sudah terjadwal dan cukup padat. Masalahnya yang membuang sampah tidak mempunyai jadwal, mereka membuang sampah kapan saja dan dimana saja. Maka disinilah perlunya peran serta para satpam. Mereka berhak menegur para pembuang sampah (tentu saja dengan cara yang sopan), mengawasi kerja cleaning service, dan harus rela ikut memungut sampah jika terpaksa. Dengan begitu, kerja mereka menjadi lebih variatif. Sambil keliling, tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga menjaga kenyamanan.

Sampah telah menjadi budaya buruk bangsa ini. Sungai dan jalan yang seharusnya bersih dari sampah, malah menjadi seperti tempat pembuangan sampah. Bisa jadi negeri ini akan menjadi negeri sampah. Masyarakat kita adalah masyarakat pemalas yang tidak mau jalan sedikit untuk mencari tempat sampah, mereka lebih suka membuang sampah dimana saja mereka mau. Tidak peduli yang kaya atau yang miskin, yang kurang pendidikan atau yang berpendidikan. Alasannya sederhana saja, karena semua melakukan itu. Oleh karena itu perlu untuk memasukkan kegiatan bersih-bersih sampah di jobdesc semua pegawai/pekerja. Dimulai dari satpam terlebih dahulu.

- 11-12-2011 -

* 0 komentar:

*
TOLERANSI VS TENGGANG RASA
Toleransi dan tenggang rasa mempunyai arti yang mirip. Akan tetapi dalam penggunaannya timbul pergeseran arti, sehingga kurang lebih menjadi seperti berikut: Toleransi adalah cara kita menjaga perasaan kita terhadap perbuatan orang lain. Tenggang rasa adalah cara kita menjaga perasaan orang lain terhadap perbuatan kita.



MENJAGA TRANSPARANSI DAN KOMUNIKASI
Menjaga transparansi dan komunikasi adalah penting sekali untuk mencegah dan mengantisipasi hal-hal yang bisa merugikan antara dua belah pihak.
Baca selengkapnya >>

Hikmat dan Kebijaksanaan mempunyai arti yang hampir sama, Hikmat lebih ke arah ketinggian level batin, sedangkan Bijaksana lebih ke arah ketinggian level berpikir. Hikmat dapat diartikan sebagai wawasan dan kemampuan untuk menalar jauh ke depan melampaui alam kehidupan di dunia saja. Orang yang berhikmat memandang kehidupan dunia adalah satu kesatuan dengan kehidupan di akhirat kelak. Mereka memahami betul hakekat dari baik dan buruk, sehingga mereka tidak akan mengeksploitasi kehidupan dunia tanpa memikirkan akibatnya kelak di akhirat.

Bijaksana adalah wawasan dan kemampuan untuk berpikir jauh ke depan di dunia ini. Orang yang bijaksana mampu menganalisa akibat suatu tindakan, manfaat dan mudharatnya bagi orang lain (bangsa, masyarakat) maupun bagi diri mereka sendiri, tidak hanya jangka pendek, tetapi juga jangka menengah, dan jangka panjang bahkan sesudah mereka tidak hidup di dunia ini lagi.

Dengan kata lain para pemimpin, termasuk didalamnya adalah para wakil rakyat, haruslah orang-orang yang bermoral, berilmu pengetahuan tinggi, dan punya wawasan intelektual yang lengkap. Para pemimpin dan wakil rakyat harus orang-orang pilihan yang terbaik dari yang diwakilinya. Mereka harus memiliki Hikmat Kebijaksanaan yang lebih unggul dari yang diwakili.

Pada dasarnya, seluruh nilai-nilai luhur yang dikandung Pancasila adalah termasuk di dalam Hikmat Kebijaksanaan ini. Nilai-nilai luhur itu adalah: nilai-nilai luhur agama di Sila 1, nilai-nilai luhur kemanusiaan di Sila 2, nilai-nilai pentingnya persatuan di Sila 3, nilai-nilai keutamaan dari demokrasi kerakyatan di Sila 4, dan pemahaman tentang keadilan sosial sebagai tujuan akhir dan pedoman arah bagi sila-sila sebelumnya di Sila 5.