Partai Patriot Sejati Indonesia

Saya memimpikan sebuah partai, Partai Patriot Sejati Indonesia, partai yang mandiri, tidak berafiliasi dengan apapun dan siapapun.
Partai ini mempunyai slogan:

                                           "LEBIH BAIK OPOSISI DARIPADA KOALISI"

Misi dari partai ini adalah: Menjaga kemurnian idealisme di Indonesia.
Idealisme di sini bisa berarti idealisme Pancasila, atau idealisme negara, atau idealisme agama, atau idealisme masyarakat, atau idealisme apapun selama masih bersifat membangun, bukannya merusak. Dan yang pasti adalah untuk menjaga idealisme partai: bahwa partai dibuat untuk menampung aspirasi rakyat, bahwa partai didirikan untuk kepentingan bangsa dan negara, bahwa kesetiaan terhadap partai tidaklah boleh melebihi kesetiaan terhadap negara.

Oleh karena itu anggota partai bebas untuk keluar dari partai kapanpun dia mau, asal dengan cara yang bertanggung jawab. Dan partai tidak membebani anggota dengan kewajiban apapun kecuali keharusan untuk menjaga kemurnian idealisme itu sendiri. Kapanpun anggota merasa mempunyai prinsip atau idealisme yang berbeda, tidak peduli apakah prinsip itu lebih baik atau lebih buruk, mereka boleh meninggalkan partai tanpa diungkit-ungkit lagi. Karena kalau mereka meninggalkan partai demi kepentingan negara, maka tindakan menghalangi adalah menyalahi idealisme negara.

Sesuai dengan slogannya, maka partai tidak berorientasi kepada kekuasaan, apalagi sebagai tempat untuk mengumpulkan kekayaan. Partai bukan tempat mencari pekerjaan, tetapi tempat pengabdian dan penyaluran idealisme.

Tentu saja ini hanyalah mimpi, karena siapa yang mau membiayai partai yang sama sekali tidak menguntungkan seperti ini...


- 11-12-2011 -
















.......

* 0 komentar:

*
TOLERANSI VS TENGGANG RASA
Toleransi dan tenggang rasa mempunyai arti yang mirip. Akan tetapi dalam penggunaannya timbul pergeseran arti, sehingga kurang lebih menjadi seperti berikut: Toleransi adalah cara kita menjaga perasaan kita terhadap perbuatan orang lain. Tenggang rasa adalah cara kita menjaga perasaan orang lain terhadap perbuatan kita.



MENJAGA TRANSPARANSI DAN KOMUNIKASI
Menjaga transparansi dan komunikasi adalah penting sekali untuk mencegah dan mengantisipasi hal-hal yang bisa merugikan antara dua belah pihak.
Baca selengkapnya >>

Hikmat dan Kebijaksanaan mempunyai arti yang hampir sama, Hikmat lebih ke arah ketinggian level batin, sedangkan Bijaksana lebih ke arah ketinggian level berpikir. Hikmat dapat diartikan sebagai wawasan dan kemampuan untuk menalar jauh ke depan melampaui alam kehidupan di dunia saja. Orang yang berhikmat memandang kehidupan dunia adalah satu kesatuan dengan kehidupan di akhirat kelak. Mereka memahami betul hakekat dari baik dan buruk, sehingga mereka tidak akan mengeksploitasi kehidupan dunia tanpa memikirkan akibatnya kelak di akhirat.

Bijaksana adalah wawasan dan kemampuan untuk berpikir jauh ke depan di dunia ini. Orang yang bijaksana mampu menganalisa akibat suatu tindakan, manfaat dan mudharatnya bagi orang lain (bangsa, masyarakat) maupun bagi diri mereka sendiri, tidak hanya jangka pendek, tetapi juga jangka menengah, dan jangka panjang bahkan sesudah mereka tidak hidup di dunia ini lagi.

Dengan kata lain para pemimpin, termasuk didalamnya adalah para wakil rakyat, haruslah orang-orang yang bermoral, berilmu pengetahuan tinggi, dan punya wawasan intelektual yang lengkap. Para pemimpin dan wakil rakyat harus orang-orang pilihan yang terbaik dari yang diwakilinya. Mereka harus memiliki Hikmat Kebijaksanaan yang lebih unggul dari yang diwakili.

Pada dasarnya, seluruh nilai-nilai luhur yang dikandung Pancasila adalah termasuk di dalam Hikmat Kebijaksanaan ini. Nilai-nilai luhur itu adalah: nilai-nilai luhur agama di Sila 1, nilai-nilai luhur kemanusiaan di Sila 2, nilai-nilai pentingnya persatuan di Sila 3, nilai-nilai keutamaan dari demokrasi kerakyatan di Sila 4, dan pemahaman tentang keadilan sosial sebagai tujuan akhir dan pedoman arah bagi sila-sila sebelumnya di Sila 5.