Uang dan Kehormatan

Uang adalah alat untuk mempermudah manusia dalam tukar menukar barang dan jasa, ini adalah definisi awal dari uang. Dalam perkembangannya uang telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Yang dikejar tidak habis-habisnya sepanjang waktu. Yang membuat dunia berputar. Tak jarang manusia yang punya keyakinan bahwa "uang bisa membeli segalanya". Biarpun begitu jauh di dalam hati, orang pasti akan mengakui bahwa ada yang tidak bisa dibeli dengan uang. Salah satunya adalah "harga diri". Diri seseorang mungkin bisa dibeli, tapi tidak dengan harga dirinya. Dan jika harga diri seseorang sudah tersentuh. maka dia akan melakukan apa saja untuk membelanya. Definisi harga diri sendiri mungkin berbeda antara manusia satu dengan lainnya, antara bangsa satu dengan bangsa lainnya. Tetapi secara instinctive setiap orang pasti akan memahami apa itu harga diri. Salah satu definisinya adalah mengkaitkan harga diri dengan kehormatan. Kehormatan sendiri bisa diuraikan menjadi 2: terhormat dan dihormati. Maka didapatkan gambar seperti di bawah:




Terhormat adalah kualitas atau sifat-sifat terpuji yang dimiliki oleh seseorang, tanpa harus mendapat pengakuan dari orang lain, contoh: baik hati, atau sopan, dan ini tidak bisa dibeli dengan uang. Dihormati adalah perlakuan atau pengakuan dari orang lain terhadap seseorang, dan ini sangat subjektif, contoh: menghormati atasan, dan ini bisa dibeli dengan uang. Harga diri dan kehormatan jelas lebih identik dengan "terhormat" dibandingkan dengan "dihormati".

Uang dan "terhormat" tak jarang berada di tempat yang berseberangan, karena tak sedikit yang mencari uang dengan cara yang tidak terhormat. Dan mereka inilah yang biasanya menggunakan uang untuk membeli kehormatan, agar "dihormati". Dan ujung-ujungnya orang-orang tersebut akan jatuh di area 4: Dihormati tapi Tidak Terhormat, area yang paling buruk sesuai dengan urutannya. Dan sekali mereka masuk area tersebut, susah bagi mereka untuk keluar darinya. Anehnya semakin banyak saja orang yang senang di Area 4 ini. Mereka tidak peduli kalau kehormatan di area ini adalah semu, cepat menguap, bahkan berubah menjadi kehinaan.


Pancasila Sila 2

* 0 komentar:

*
TOLERANSI VS TENGGANG RASA
Toleransi dan tenggang rasa mempunyai arti yang mirip. Akan tetapi dalam penggunaannya timbul pergeseran arti, sehingga kurang lebih menjadi seperti berikut: Toleransi adalah cara kita menjaga perasaan kita terhadap perbuatan orang lain. Tenggang rasa adalah cara kita menjaga perasaan orang lain terhadap perbuatan kita.



MENJAGA TRANSPARANSI DAN KOMUNIKASI
Menjaga transparansi dan komunikasi adalah penting sekali untuk mencegah dan mengantisipasi hal-hal yang bisa merugikan antara dua belah pihak.
Baca selengkapnya >>

Hikmat dan Kebijaksanaan mempunyai arti yang hampir sama, Hikmat lebih ke arah ketinggian level batin, sedangkan Bijaksana lebih ke arah ketinggian level berpikir. Hikmat dapat diartikan sebagai wawasan dan kemampuan untuk menalar jauh ke depan melampaui alam kehidupan di dunia saja. Orang yang berhikmat memandang kehidupan dunia adalah satu kesatuan dengan kehidupan di akhirat kelak. Mereka memahami betul hakekat dari baik dan buruk, sehingga mereka tidak akan mengeksploitasi kehidupan dunia tanpa memikirkan akibatnya kelak di akhirat.

Bijaksana adalah wawasan dan kemampuan untuk berpikir jauh ke depan di dunia ini. Orang yang bijaksana mampu menganalisa akibat suatu tindakan, manfaat dan mudharatnya bagi orang lain (bangsa, masyarakat) maupun bagi diri mereka sendiri, tidak hanya jangka pendek, tetapi juga jangka menengah, dan jangka panjang bahkan sesudah mereka tidak hidup di dunia ini lagi.

Dengan kata lain para pemimpin, termasuk didalamnya adalah para wakil rakyat, haruslah orang-orang yang bermoral, berilmu pengetahuan tinggi, dan punya wawasan intelektual yang lengkap. Para pemimpin dan wakil rakyat harus orang-orang pilihan yang terbaik dari yang diwakilinya. Mereka harus memiliki Hikmat Kebijaksanaan yang lebih unggul dari yang diwakili.

Pada dasarnya, seluruh nilai-nilai luhur yang dikandung Pancasila adalah termasuk di dalam Hikmat Kebijaksanaan ini. Nilai-nilai luhur itu adalah: nilai-nilai luhur agama di Sila 1, nilai-nilai luhur kemanusiaan di Sila 2, nilai-nilai pentingnya persatuan di Sila 3, nilai-nilai keutamaan dari demokrasi kerakyatan di Sila 4, dan pemahaman tentang keadilan sosial sebagai tujuan akhir dan pedoman arah bagi sila-sila sebelumnya di Sila 5.